Valentine Wah... Di Filipina Beli Bunga
Gratis Kondom!
Sabtu,
13 Februari 2010 | 16:04 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.] Getty Images/China
Photos
Ilustrasi:Kondom
TERKAIT: KOMPAS.com
— Ada yang istimewa saat Hari Valentine di Filipina. Soalnya,
khusus pada Hari Kasih Sayang itu, setiap warga laki-laki yang membeli
bunga diberi gratis kondom. Hari Kasih Sayang
emang identik
dengan "begituan" ya?Kantor berita AFP melaporkan, para kaum
adam di Filipina yang membeli bunga pada hari Sabtu (13/2/2010) ini,
atau sehari sebelum Hari Valentine, mendapat bonus kondom gratis dari
Departemen Kesehatan Filipina.Berlokasi di pasar grosir bunga
Dangwa, Manila, Depkes Filipina mendirikan dua tenda dan gerai
berspanduk "Apakah Kehidupan Seks Anda Aktif?". Depkes juga membagikan
selebaran yang mempromosikan kondom sebagai pelindung terhadap penyakit
yang menular lewat hubungan intim, dan sekaligus juga pak kondom bertema
"Valentine Tetap Aman".
Sejumlah pria tertawa lepas ketika
diberi paket selebaran dan kondom ini dari pekerja kesehatan pemerintah.
Para pekerja tersebut dipimpin oleh Kepala Epidemiologis Depkes
Filipina Eric Tayag.Namun sebaliknya, pemerintahan Presiden
Gloria Macapagal Arroyo justru menjauhkan diri dari promosi ini karena
khawatir mendapat oposisi dari gereja yang tak menyetujui alat
kontrasepsi, mengingat bahwa mayoritas warga Filipina adalah notabene
Katolik Roma. Gereja Katolik Roma melarang pemakaian alat pengendali
kelahiran dan selalu memprotes segala bentuk program pengendalian
populasi. Hasilnya, pemerintah enggan untuk membiayai kebijakan keluarga
berencana.
"Kebijakan kami tentang kondom adalah sederhana: Kami
tak membagikan kondom untuk kontrasepsi," kata juru bicara Arroyo,
Ricardo Saludo, di radio pemerintah, dan juga katanya, "Kalau
orang-orang ingin memakainya untuk tujuan lain, itu bukan urusan kami."
Namun,
Tayag membela usaha ini, dengan menyatakan bahwa pemerintah harus
tanggap terhadap jumlah penderita AIDS yang meningkat di Filipina.
"Sebagian besar orang yang terinfeksi AIDS bahkan tak sadar mereka
adalah pembawa virus itu," katanya kepada wartawan.
Tayag
mengindikasikan bahwa kesadaran publik akan bahaya AIDS masih rendah.
"Ada orang yang berpikir virus itu bisa menular dari ciuman." Bulan
lalu, penelitian pemerintah menunjukkan bahwa satu dari tiga bayi baru
lahir di Filipina merupakan anak yang tak diinginkan atau di luar
rencana, dan negara ini kini berjuang melawan ledakan populasi akibat
oposisi gereja terhadap usaha pengendalian kelahiran.
Populasi
Filipina diproyeksikan akan mencapai 94 juta jiwa pada tahun ini, yaitu
naik lima kali dari perhitungan sensus pada tahun 2007 lalu.
(C17-09)